NOVELGOOD MAKASSAR - 📝 Karya Kita

Nala Asnamira Lavanya yang awalnya memiliki keluarga harmonis menjadi berantakan saat kecil. Ayahnya ketahuan selingkuh dengan wanita lain, disanalah ibu dan ayahnya sering bertengkar bahkan pertengkaran kecil itu bisa menjadi pertengkaran besar. Nala memiliki seorang abang yaitu Ezra Nicholas tetapi Ezra sangat jarang pulang ke rumah karna kedua orang tuanya, meninggalkan kedua adiknya yang ketakutan melihat ibu dan ayahnya bertengkar. Setiap mereka bertengkar, Nala dan Nathan hanya bisa bersembunyi di bawah meja. Nala hanya bisa memeluk adiknya yang menangis dan menutup telinga.

Nala Asnamira Lavanya kini berusia tujuh belas tahun dan adiknya berusia empat belas tahun, mereka mulai terbiasa dengan kedua orang tuanya yang sering bertengkar. Nala juga sering kali merokok saat berada diluar maupun disekolah, dia hanya ingin menghilangkan stresnya dengan cara itu. Ia memiliki teman yaitu Anjani, Lalita, Aurel, disaat pikirannya berantakan.

Penasaran dengan kisah Nala, yuk lanjut kehttps://novelgood.id/?s=Amira

"DASAR ANAK GAK TAU DIUNTUNG! UDAH BAGUS DIKASIH NUMPANG MAKAN AMA TIDUR BUKAN NGEBANGGAIN MALAH MALU MALUIN". bentak mama Shine

Kepala Shine tertoleh sangkin keras nya tamparan yang diberikan oleh mama nya, pipi Shine terasa sakit namun hatinya lebih sakit.

"Mama kenapa aku punya salah sama mama ?" tanya Shine

" Kamu ini bener - bener ya kamu bego atau gimana ? kenapa nilai matematika kamu cuman 90?" ucap mama Shine sambil menahan emosi.

" Ma bukannya itu sudah tinggi ya? aku juga kemaren ga belajar karena ngerjain tugas tugas rumah ma" ucap Shine lemah.

Shine lelah namun dia tak bisa berbuat apa apa.

"JADI KAMU GA TERIMA KALO KAMU MAMA SURUH BERES BERES RUMAH !" bentak mama Shine.

Baca kisahnya di https://novelgood.id/?s=Always

Cahaya senja mewarnai langit, menyinari sepasang kekasih yang duduk berhadapan di taman. Wajah mereka dihiasi kesedihan, air mata berkaca-kaca di ujung mata mereka.

Rara dengan suara gemetarnya “ Bagas, aku tidak percaya ini akan terjadi. Kita... kita harus berpisah?”

“ Aku tahu ini berat, Rara. Tapi, keadaan memaksaku untuk pergi.” Bagas mengangguk pelan

“ Ke mana? Kapan kamu kembali?” Rara mengejar Bagas dengan pertanyaan

“ Aku akan pergi ke kota lain. Kemungkinan untuk kembali... aku tidak yakin.” kesah Bagas

“ Tidak! Jangan tinggalkan aku, Bagas. Aku tidak bisa hidup tanpamu.” Rara menetes air mata

“ Rara, dengarkan aku. Kita tidak bisa terus bersama. Aku harus mengejar mimpiku, dan kamu harus melanjutkan hidupmu.” Bagas menghapus air mata Rara

“ Tapi mimpimu apa? Kenapa kamu harus pergi sejauh ini?’ Rara bertanya dengan nada sedih

“ Aku ingin membuktikan kepada orang tuaku. Aku ingin karyaku didengar oleh banyak orang.”

“ Tentang karya - karyaku yang dipandang tak berharga “ ujar Bagas pada kekasihnya yang sesegukan dalam pelukannya.

“ Dan aku? Apa arti aku bagimu?’ tanya Rara pada Bagas.

“ Rara, kamu adalah cinta pertamaku. Kamu adalah wanita yang paling aku cintai di dunia ini. Tapi, aku tidak bisa egois. Aku harus memikirkan masa depan kita berdua.” ungkap Bagas

“ Aku mengerti. Tapi, tolong janji padaku satu hal.” Rara terdiam sejenak, berusaha menahan tangis

“ Apa itu? “ tanya Bagas

“ Jangan pernah lupakan aku. Simpanlah semua kenangan indah kita di dalam hatimu.’ pinta Rara pada kekasihnya itu

“ Aku tidak akan pernah melupakanmu, Rara. Kamu akan selalu ada di hatiku.” Bagas tersenyum mesra

“ Terima kasih atas semua yang telah kamu berikan padaku, Bagas. Aku akan selalu mencintaimu.” Rara berdiri dan memeluk Bagas erat

“ Aku juga mencintaimu, Rara. Selamat tinggal.” Bagas membalas pelukan Rara

“ Selamat tinggal, Bagas.” keluh rasanya lidah Rara mengucapkan kata tersebut.

Bagas melepaskan pelukan Rara dan berjalan pergi. Rara hanya bisa menatapnya dengan air mata yang terus mengalir. Di dalam hatinya, dia tahu bahwa ini adalah pertemuan terakhir mereka. Senja semakin menelan mereka, meninggalkan luka mendalam di hati mereka berdua.

Sabana Cinta KitaKisah Seorang Kekasih Yang tetap setia menantikan kedatangan kekasihnya. Lagu ini hasil Kolaborasi anatar penulis Novelgood Untuk mengenang Bang Ahmad Yakaria biasa di panggil Djati.Asal kota Purworejo.

Rara berlari menjauh dari Bagas yang berdiri terpaku. Menatap kepergian kekasihnya yang selama 5 tahun bersamanya. Memberikan semangat dan menghargai semua karya - karyanya.

Bibirmu, manis bagai madu. Senyummu, indah bagai cakrawala kala senja. Warna jingga itu menembus bening kenangan indah kita bersama.

Setelah kepergian Bagas, Rara tidak pernah lagi mendapatkan kabar dari kekasihnya itu. Sudah 2 tahun kepergian Bagas.

Sebutir rasa cintaku kembali bersemi, menjadi buah rindu yang membara dalam gelora jiwa. Aku terpaku pada buih kasih sayang yang tersisa di hamparan hijau sabana, tempat kita pernah berjanji setia.

Seluruh kenangan indah,tercipta dalam lamunannya.

Suara kekasihnya seakan - akan nyata di gendang telinganya.

“ Ra, ingatlah selalu akan janjiku padamu “

“ Aku akan selalu merindukan dirimu, walaupun dimana diriku berada”

Suara Bagas begitu mesranya melantunkan kata - kata itu. Membuat Rara tetap bertahan akan cintanya pada Bagas.

Bersambung